Terima Kasih, Smartfren
2 hari sebelum deadline, aku baru mengirimkan ini :
Aku pikir akan keburu kalau minta like dari teman-teman di Facebook dalam 2 hari itu. Tapi ternyata, karyaku dan peserta lainnya baru di-posting sehari sebelum deadline lomba. Alhasil aku mengurungkan niatku untuk meminta dukungan lewat like di gambarku itu. Meski hanya ada 4 orang yang like, salah satunya adalah sahabatku, Engkun, aku bersyukur. Yang penting masih ada yang memberikan dukungannya.
Aku juga mulai resah dan menyesal kenapa aku ikut lomba itu sedangkan aku melihat karya orang lian, 'like'nya sudah ratusan bahkan ada juga yang ribuan. Tapi waktu aku lihat di kolom komentarnya, ada AUTOLIKE. Aku berharap kalau smartfren bisa memilih mana like yang murni bantuan dari teman peserta, mana yang dibantu oleh program komputer (aku sebut saja begitu)
Untuk juara favori, aku yakin aku tidak akan menang. Menjadi nominasinya saja tidak akan masuk. Tinggal berharap menjadi juara terbaik. Tapi, sainganku yang berjumlah lima ratusan itu membuat 'Tidak mungkin menang' terbayang di otakku. Apalagi, tanggal 31 Januari adalah pengumuman pemenangnya. Kuamati terus twitter dan FB ku siapa tahu ada nama @sitirizqiana yang muncul. Namun, tidak ada juga pengumuman. Hingga tanggal 3 Februari aku memutuskan sendiri kalau aku tidak menang. Dan pemenangnya mungkin mendapat pesan khusus dari pihak smartfren.
Malam, 4 Februari 2014, aku sedang bosan sebosan bosannya. Selesau chatting WA dengan grup TEN dan ODOJ ku, aku buka twitter ku. Dan kulihat ramai sekali mention dari orang asing yang mengucapkan 'selamat'. Dan ternyata aku dinobatkan menjadi pemenang #SmartResolution2014 oleh smartfren sebagai juara terbaik. Langsung aku menangis bukan kepalang olehnya. Bersyukur dan langsung sholat Isya'.
Yang membuat bahagia lagi, aku mendapatkan smartphone Andromax I2 dari smartfren karena memang selama ini aku sedang ingin sekali punya smartphone yang bisa dioakai banyak memori internalnya.
Memang ya, 'ManJadda Wa Jadaa' ! :D
.png)