23 Februari 2014

Suatu hari seorang pemuda  menemui Rasulullah SAW dengan wajah yang nampak gelisah . Perlahan ia menghampiri Rasulullah SAW dan bertanya, “Wahai Rasulullah.. betulkah segala perbuatan kita, baik atau buruk, akan dibalas?”

Rasulullah dengan akhlak yang selalu saja terpancar dari wajahnya, tersenyum dan menjawab,
“Tentu saja, janji Allah itu pasti. Tiada yg lebih pasti dari janji-Nya.”


“Barangsiapa mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan mendapat balasannya.  Danbarangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” – QS. Al Zalzalah: 7-8


Mendengar jawaban tersebut, wajah si pemuda nampak semakin gelisah.

Rasulullah pun bertanya, “Wahai pemuda.. Apakah gerangan yang membuatmu begitu risau? Dan mengapa kamu bertanya demikian?”

Pemuda itu pun menjawab dengan suara pelan ,
“Wahai Rasulullah.. aku merisaukan perbuatan-perbuatan dosaku yang aku pun tak sanggup menghitungnya. Sungguh berbuat dosa itu bisa sangat tak terasa. Aku khawatir akan balasannya di dunia maupun di akhirat kelak..”

Rasulullah kembali menatap pemuda tersebut dengan pandangan yang teduh  dan senyum yang menentramkan hati, kemudian bertanya lagi,
"Wahai pemuda.. kamu pernah sakit?
Pernah dikhianti?
Pernah tak enak hati?
Pernah gundah tanpa sebab yang pasti?
Pernah mendapat masalah yang besar?”

Mendengar rangkaian pertanyaan itu, pemuda tersebut mengangguk, “Tentu saja pernah ya Rasulullah..”

Rasulullah semakin melembutkan suaranya, “Sesungguhnya sakitmu, perasaan tak enak hatimu, kegundahan tanpa sebabmu, juga masalah-masalah besarmu itu Allah hadirkan ke dalam kehidupanmu untuk menggugurkan setiap dosa yang kau khawatirkan itu.”

Mendengarnya, pemuda tersebut berurai air mata, penuh syukur. Bersyukur sangat dalam karena baru menyadari bahwa segala hal yang dianggapnya musibah dalam hidup, ternyata adalah karunia, yang dihadirkan untuk menggugurkan dosa-dosa.

Di tengah pemahaman baru dan rasa syukur tersebut, pemuda tersebut kembali bertanya,
“Wahai Rasulullah, seandainya saja seorang hamba telah habis dosanya namun masih diberikan beban dalam kehidupannya, lantas apa maksudnya?”


Kembali dengan tenang Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya musibah memiliki dua peran yaitu sebagai penggugur dosa, atau peningkatan derajat. Dan keduanya tetap dihadirkan sebagai peringatan untuk kembali meluruskan niat & menaruh kecintaan hanya kepada Allah saja. Dan supaya kamu bersyukur.”

- selesai -

Khimar Biru . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates