5 Oktober 2014



Engkau sedang membuncah bahagia duhai hati yang pernah terisi lalu perih
Engkau seolah lupa bahwa rasa ini adalah rasa yang dulu pernah kau rasa tapi tak abadi
Engkau tak jera dengan tetes demi tetes air mata juga sesakan yang menghimpitmu selama ini
Engkau tak tahu betapa kuatnya engkau hingga mampu bertahan dengan pahitnya masa lalu yang terus membayangi
Tapi... Engkau tetap bahagia dan membuka lebar tanganmu untuk menerimanya. Kembali.
Bukan sosoknya, bukan kenangannya. Tapi setiap rasa yang dimiliki umat di muka bumi ini.

Duhai hati
Tahanlah dulu sejenak yang hadir kini
Bisa jadi ia hanya sekedar hadir. Ya sekedar hadir
Jangan terlalu mengharapkan jika waktumu belum tiba

Ingat! Masih banyak yang bisa kau lakukan selain melukiskan kebahagiaan di alam khayalmu yang terkadang bisa menjadi nyata sesuai rencana Tuhan atau juga jauh dari pengharapan.
Kau hidup di dunia ini bukan tiada maksud, begitu pula Tuhan menghadirkan dia sini
Bisa jadi ia hadir hanya sebagai ujian hatimu saat kau dengan lantang berkata kalau kau ingin menikmati kesendirian ini, menikmati bahagianya memahami Tuhamu, menikmati bagaimana Dia juga menjagamu dari cinta yang terlalu prematur.

Duhai mata yang terkadang terlena dengan segala keindahan
Cobalah sedikit pahami bahwa apa yang ada di depanmu hanya bayang semu yang disulap menjadi seolah nyata
Kau lupa bahwa 'yang lalu' juga begitu. Meyakinkan bahwa kau adalah satu-satunya yang terbaik yang pernah ia temui selama ia hidup
Buka kembali, 'selama ia hidup' berarti masih ada kehidupan yang lebih panjang lagi yang akan ia lalui.
Kau memang yang terbaik yang pernah ia temui saat itu, tapi setelah menemukan hati yang lebih dari sekeda terbaik, kau tersudut dengan kepingan hati yang susah untuk kau satukan kembali
Jangan terlalu dalam mengukir yakin dalam hatimu bahwa ia adalah yang telah Tuhan kirimkan untukmu, menjagamu, dan mengambil alih walimu.
Percaya saja pada ia yang berani memintamu melalui Tuhanmu dan dia, lalu menghadap orang yang selama ini menjagamu hingga kau dewasa

Pertautkan saja hati dengan Dia
Hingga suatu saat jika ia hanya ditakdirkan untuk bertemu tapi tidak memiliki kita, kita tak akan terlalu sakit dan larut dalam nestapa yang hanya sementara
dan jika memang ditakdirkan kita bertemu dan hidup bersama, usaha siapapun dan apapun yang akan menghalangi pertemuan dan bersatunya kita, kita tidak akan terpisahkan

Duhai engkau yang nyatanya kini masih samar untuk aku terawang keasliannya
Bagaimana bisa Tuhan menghadirkanmu di depanku dengan segala rasa dan pinta yang dulu pernah aku harap dari-Nya?
Bagaimana bisa Tuhan memberi rindu saat jarak membentang di antara kita berdua?
Bagaimana pun juga, hanya Tuhan Yang Maha Tahu segalanya.
Jaga saja hati ini.
Meski cemburu menderu, dan rindu menjadi candu, pertahankan yakinmu bahwa aku hanya sebagai titipan yang Tuhan titipkan nanti kepadamu. Jangan pernah berpikir bahwa aku milikmu. Aku hanya milik Tuhan yang memiliki seluruh kehidupan ini.

Bertahanlah duhai raga yang telah diciptakan Tuhan dengan segala bentuk dan fungsi yang sempurna
Rasa ini sama seperti jasadmu. Akan memiliki masa yang tidak semua orang tahu kapan berakhirnya
Yang akan kembali jika Ia mengizinkan

Khimar Biru

Khimar Biru . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates