28 November 2021


Penantian untuk bisa segera berstatus 100% PNS berujung sudah. Ada sebuah file diunggah di grup khusus CPNS Prabumulih 2018. File itu berisikan surat pemberitahuan akan diadakannya Pelatihan Dasar atau Latsar bagi seluruh CPNS Prabumulih tahun 2018. Kalian sudah tahu tentang Latsar? Menurut Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021, Pelatihan Dasar (Latsar) adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Pelaksanaan Latsar di tahun milenial cukup banyak perubahan dan perbedaan dari kegiatan yang sebelumnya. Waktu pelaksanaan yang cukup panjang, materi yang diberikan, dan diakhiri dengan kegiatan seminar Aktualisasi. Seminar Aktualisasi ini dihubungkan dengan penerapan nilai-nilai materi yang didapat selama Latsar dengan bidang pekerjaan kita. Mudahnya seperti saat kita mengerjakan ujian Tugas Akhir atau skripsi saat kuliah dulu.

Hal ini tentulah menjadi hal yang baru bagi dunia per-CPNS-an karena berdasarkan cerita dari para PNS senior, seminar Aktualisasi ini dulunya tidak ada. Kegiatan mereka hanya belajar dan mengerjakan tugas. Itupun dilaksanakan tidak lebih dari satu bulan. Karena ini adalah kali pertama, aku hanya bisa bertanya dengan teman-temanku yang sudah punya pengalaman Latsar di daerah lain.




Pelaksanaan Latsar ini tentu tidak berbarengan untuk angkatan tahun 2018. Kami dibagi menjadi empat gelombang. Gelombang satu, dua, dan tiga khusus untuk golongan III. Sedangkan kami yang golongan II/c mesti menunggu giliran di gelombang terakhir alias gelombang keempat. Pelaksanaan Latsarpun tidak selancar yang diharapkan karena sempat ditunda beberapa bulan akibat munculnya wabah Covid-19 di kota Prabumulih, kota pertama yang terjangkit Covid-19 di luar pulau Jawa. Jadi, yang sudah masuk asrama dipulangkan ke rumah masing-masing. Tapi seling beberapa bulan, kegiatan Latsar dilaksanakan lagi. Para peserta kembali masuk ke Asrama DIKLAT dengan protokol kesehatan yang ketat tentunya karena kalau dipikir-pikir, akan sangat lama kami menyandang status CPNS kalau kegiatan Latsar ditunda lagi. Apalagi Latsar untuk tahun ini pelaksanaannya cukup lama, kurang lebih  3 bulan.

Aku yang kala itu tengah mengandung anak pertama, agak khawatir juga dengan ketidakpastian pelaksanaan Latsar ini. Kekhawatiranku itu muncul karena aku akan segera memasuki bulan persalinan. Kekhawatiran berikutnya akan mengganggu waktu cutiku sedangkan aku belum pulih betul. Dan kekhawatiran lainnya, kalau tidak ikut Latsar, terpaksa ikut Latsar di tahun berikutnya. 

Tapi Allah Maha Baik. Tiga bulan aku cuti melahirkan, tidak ada tanda-tanda akan dilaksanakannya Latsar untuk golongan II/c. Masih untuk para peserta golongan III. Tentu aku agak tenang hingga aku kembali ke perantauan lagi seminggu sebelum waktu cutiku usai.

Pertengahan bulan September aku kembali masuk kerja seusai cuti melahirkan yang cukup panjang. Selama aku di sini, aku masih ditemani kedua orang tuaku. Mereka siaga menunggu sampai aku mendapatkan kepastian kapan akan dilaksanakannya Latsar agar mereka bisa mengasuh anakku, Bagas yang saat itu masih berusia tiga bulan.


Berminggu-minggu lamanya akhirnya ada juga panggilan untuk melaksanakan kegiatan Latsar, tepatnya di bulan Oktober di tanggal 12. Sehari sebelum menginap di asrama, para peserta dipersilahkan untuk memasukkan pakaian dan barang-barang bawaan ke asrama. Di depan pintu kamar masing-masing sudah tertulis nama-nama peserta yang akan tinggal bersama siapa selama di asrama. Beberapa temanku lainnya bercampur dengan peserta lain dari instansi lain. Sedangkan aku masih satu kamar dengan sesama teman di RSUD, yaitu Neni, Jeje, dan Ayu. Tidak butuh waktu lagi untuk mengakrabkan diri karena berasal dari instansi yang sama.

 

***

Hari pertama pelaksanaan Latsar, kami berkumpul di sebuah ruangan yang akan menjadi kelas tempat kami belajar. Beragam manusia dengan latar yang berbeda-beda dipertemukan di sana. Tentu di hari pertama, semua orang akan duduk bersebelahan dengan teman yang ia kenal dan berasal dari instansi yang sama hingga akhirnya mulai berbaur dengan teman yang berasal dari instansi yang berbeda.


Untuk gelombang keempat, sebagian besar berlatar belakang pendidikan D-III kesehatan. Sebagian kecil lainnya sekitar tiga orang berlatar belakang non kesehatan seperti protokoler, admin, dan akutansi. Meski begitu tak menjadi dinding tinggi antar kami untuk bisa membangun pertemanan.

Sebelum pemberian materi dari coach, tentu panitia Latsar yang dibentuk di bawah naungan departemen BKPSDM yang terlebih dahulu memberikan arahan pelaksanaan Latsar, jadwal, absensi, dan perlengkapan Latsar seperti tas dan alat tulis. Lalu, tak lupa bagian terpentingnya yaitu pengenalan nama-nama panitia. Walaupun pada awalnya tak mudah menghafal nama serta wajah dalam sekali pertemuan, tapi seiring berjalannya waktu hingga akhir kegiatan Latsar aku bisa mengingat wajah serta nama-nama dari semua panitia yang terlibat.

Yang kuingat di hari pertama pelaksanaan kegiatan belajar, ada seorang perempuan yang sudah tak muda lagi dengan style tas gunungnya memasuki ruangan. Beliau memperkenalkan dirinya. Beliau bernama Eva. Bu Eva yang akan mengajarkan materi pertama kami yaitu Dinamika Kelompok. Beliau memang bukan sembarang coach. Karena ia tahu peserta Latsarnya rata-rata berjiwa muda, maka ia hidupkan suasana kelas dengan lagu-lagu yang mengajak kami untuk berjoget. Sesekali diajaknya senam dengan koreografi ciptaannya sendiri. Tak urung memberikan games untuk mempererat kebersamaan kami.





Di saat beliau pulalah, kelompok antar kami terbentuk. Beliau memilih dengan cara mengurutkan satu dengan yang lainnya menggunakan kata 'Dag', 'Dig', 'Dug', dan 'Der'. Bagi siapa yang mendapatkan 'Dag' mesti berkumpul dengan sesama 'Dag', begitupun seterusnya. Aku mendapatkan kata 'Der' dan berkumpullah aku dengan orang-orang baru di dalam kelompok. Coach Eva menyuruh kami untuk memikirkan satu makhluk hidup yang mempresentasikan kelompok kami dan memberikan maknanya. Kelompokku sepakat mengambil Tupai sebagai makhluk hidup yang mempresentasikan kelompok kami. Dan tentu untuk soal gambar menggambar, aku ahlinya hehehe...

Tak sampai di situ, kami juga disuruh membuat pantun beserta yel-yel khusus kelompok. Setelahnya barulah mempresentasikan makna dari ikon yang diambil, membaca pantun, juga beraksi dengan lagu yel-yel. Tak kusangka semua yang berada di dalam kelompokku adalah orang-orang yang enerjik juga anti malu (mungkin karena semua yang berada di dalam kelas semuanya perempuan jadi percaya diri ini meluap-luap) jadi bisa tampil maksimal dan menghidupkan suasana kelas.

***

Hampir setiap hari kegiatan pembelajaran diisi oleh materi dengan pembawaan coach yang berbeda-beda. Setiap materi itupun mengarahkan kami untuk menjadi seorang ASN yang berintegritas terhadap pekerjaan juga pengabdian terhadap negara. Di setiap akhir materi pasti akan ada diskusi kelompok, lakon peran, dan lain sebagainya. Dan materi yang sering disinggung juga lebih banyak pendalamannya adalah ANEKA yang merupakan akronim dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima hal tersebut dijelaskan secara mendetail agar kami paham dan bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-sehari menjadi aparatur sipil negara, bukan hanya sekedar teori di pelatihan dasar. ANEKA ini juga nantinya akan dimasukkan ke dalam aktualisasi yang mana setiap issue atau masalah yang sedang berkembang di tempat kerja akan disangkutpautkan dengan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik).



 

Untuk mengetahui issue apa saja yang sedang terjadi di lingkungan kerja, tentu para peserta Latsar sebaiknya berkonsultasi dengan atasannya. Untuk aku yang bekerja di RSUD, tentu atasan pertama kali tempat berkonsultasi adalah kepala ruangan Instalasi Gizi. Karena masih dalam karantina asrama, tentu konsultasi masalah dan judul aktualisasi ini dilakukan lewat whatsapp. Sebelum berkonsultasi, para peserta Latsar disarankan untuk membuat lima issue atau masalah yang sedang berkembang di lingkungan kerja tapi diharapkan ada satu issue yang diprioritaskan sehingga baik peserta maupun pembimbing (dalam hal ini adalah atasan) akan lebih mudah memilih, menyimpulkan, dan mulai membuat proposal aktualisasi yang nantinya di akhir Oktober wajib dipresentasikan di depan penguji dan coach.

Coach Oktavianus Tampubolon adalah pembimbingku dan kesembilan orang lainnya yang tergabung dalam kelompok satu. Aku bersyukur menjadi tim dari coach Bolon-panggilan sehari-hari beliau-karena beliau orangnya santai, tidak mudah marah, diberikan penjelasan sedetil mungkin tapi tidak memaksa anak didiknya untuk mengikuti apa yang beliau sampaikan karena beliau mempercayakan semuanya kepada kami. Sesekali beliau memposisikan dirinya sebagai penguji dengan memberikan pertanyaan 'seandainya kamu ditanya begini...begitu...' sehingga kami yang belum siap dengan pertanyaan demikian bisa mempersiapkan diri, beliau juga membantu menjawab kalau dilihatnya kami bingung atau dirasanya jawaban kami kurang pas.

 

Sebelum memasuki masa-masa aktualisasi, kami melakukan kegiatan outbond yang termasuk ke dalam materi Bela Negara. Setiap peserta digabung dalam satu kelompok yang berbeda-beda. Tema kelompok kali ini adalah nama-nama karakter kartun. Aku masuk ke dalam kelompok Doraemon. Masing-masing kelompok diberikan satu lembar kain putih yang nantinya akan digambar sesuai karakter yang disepakati oleh masing-masing kelompok. Untuk pakaian olahraga, kami sepakat warna merah jambu karena kami perempuan semua.

Kelompok "Doraemon" siap!



***

Ruang Ujian Proposal Aktualisasi


Please welcome... Kelompok satu bimbingan coach Oktavianus Tampubolon

Setelah ujian proposal selesai dilaksanakan, kami semua kembali ke instansi masing-masing. Sekembalinya kami ke instansi ini bukan serta merta bisa bersantai ria melainkan masih berkaitan dengan agenda Latsar yaittu Aktualisasi Habituasi. Merealisasikan kegiatan kami yang tertulis di dalam proposal aktualiasi selama satu bulan, mulai dari 01 November hingga 30 November 2020. Semua kegiatan sudah terjadwalkan dan detail kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan juga sudah dirunut di dalam tabel di proposal aktualisasi. Jadi saat ujian akhir aktualisasi nanti, yang ditampilkan adalah dokumentasi kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan bersamaan dengan bukti-bukti fisik yang dilampirkan di dalam berkas seperti kuesioner, foto, dan leaflet.

Selama itu pula setiap selesai melakukan satu kegiatan wajib konsultasi dengan coach via whatsapp agar kita segera tahu apa yang kurang dan salah sehingga bisa langsung diperbaiki. Kalau sudah fiks dengan satu kegiatan, bisa langsung lanjut ke kegiatan berikutnya. Begitu seterusnya sampai tiba akhirnya di pertengahan Desember ujian akhir aktualisasi yang beriringan dengan penutupan kegiatan Pelatihan Dasar.

Saat semua rangkaian kegiatan Pelatihan dasar selesai, lega rasanya. Banyak momen yang terlewatkan dengan buah hati tercinta seperti jadwal imunisasinya, menyusuinya secara langsung, hingga menemani tidurnya di setiap malam. Beruntungnya aku, saat jadwal imunisasi Bagas ada abinya yang rela ambil izin beberapa hari untuk menemani Bagas imunisasi bersama ibu. Selesai imunisasi itu pula aku khawatir kalau dia akan demam dan rewel tapi Bagas anak baik. Walau dia demam, rewel sedikit, tidak mengganggu Utinya tidur dan tetap nyenyak tidur di malam hari.

ASIP yang disimpan di kulkas asrama

Begitu banyak pertolongan Allah di saat-saat bingungnya aku sebagai ibu baru. Walau jarang bisa memberikan ASI secara langsung selama di asrama, aku bersyukur masih bisa memberi cinta kasihku lewat ASI yang kuperah selama di asrama. Semua jalan seolah terbuka demi cinta ibu ke anaknya. Di hari pertama aku masuk asrama, tentu tidak boleh mengendarai kendaraan pribadi. Juga tidak ada yang bisa mengantar karena nasib LDM (Long Distance Marriage) dengan suami. Jadi, aku memutuskan untuk naik ojek karena jarak rumah dengan asrama tidaklah terlalu jauh. Ojek inipun seolah tahu keresahan hatiku jadi dia menawarkan diri untuk antar jemputku kalau semisal ingin pulang sebentar dari asrama ke rumah. Akupun mengiyakan dan meminta nomor whatsapp-nya yang kemudian kukenal dengan nama Jamal. Ia yang menjadi pengantar ASIP bekuku yang semalaman kutitip di kulkas panitia, ke rumah setiap pagi menggunakan cooler bag. Kadang kalau tengah malam dan subuh memerah, sudah kusiapkan ice gel besar di kamar beserta tas ASI lainnya untuk menyimpan ASIP agar tidak perlu keluar kamar menggedor kamar panitia yang memiliki kulkas. Begitu seterusnya sampai latsar CPNS di bulan Oktober berakhir.

Dan Desember akhir merupakan hari yang dinanti. Penyerahan sertifikat kegiatan Latsar untuk seluruh peserta Latsar dari gelombang satu hingga gelombang empat. Penyerahan ini selalu tak luput dari sosok pakWalikota yang selalu hadir di tengah-tengah kami. Memberikan motivasi agar bisa menjadi ASN yang berintegritas, bertanggung jawab, dan disipilin.



Khimar Biru . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates